UpdateKini- Palembang. Sejak resmi dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni langsung bergerak cepat guna memajukan Provinsi Sumatera Selatan. Berbagai terobosan dan inovasi juga diciptakan guna kemajuan Sumsel, salah satunya melalui Gerakan Serentak.
Program Gerakan Serentak pertama kali dilaunching adalah Gerakan Penanganan Inflasi Serentak se-Sumsel (GPISS) sekaligus Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumsel (GPMSS) pada 29 Januari 2024. Hal ini bertujuan guna menstabilkan laju inflasi sekaligus membantu masyarakat Sumsel mendapatkan bahan pokok dengan harga murah.
Fatoni mengatakan dalam penanganan inflasi perlu dilakukan secara bersama-sama agar mendapatkan hasil yang efektif dan berdampak langsung kepada masyarakat.
“Kita semua tahu, bahwa kita telah melakukan banyak upaya dengan dukungan dari semua pihak tapi akan lebih baik. Jika penanganan inflasi ini dilakukan secara terpadu dan kompak supaya hasilnya lebih dirasakan, lebih efektif, maksimal dan tepat sasaran. Jadi kerjanya tidak sendiri-sendiri, tidak terpisah dan tetap terkoordinir,” ujarnya di Griya Agung, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (15/6/2024).
Tak berhenti di situ saja, Fatoni kemudian melakukan inovasi lainnya dengan meluncurkan Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel (GBRSS), Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumsel (GPSSS) juga Gerakan Penanganan Stunting Serentak se-Sumsel (GPStSS) pada 21 Februari 2024. Sebanyak 8.397 unit rumah akan dibedah secara berkala dan sebanyak 6.984 unit sanitasi layak berupa closet dan septic tank se-Sumsel siap untuk segera dibangun dan diselesaikan.
“Kemudian, dalam menurunkan angka stunting di Sumsel, juga diluncurkan program Bunda Ayah Asuh Stunting (BAAS). Saat ini tercatat sudah ada 2.705 balita yang telah dibantu tersebar di 17 Kabupaten/Kota se-Sumsel. Semoga terus meningkat, mengingat saat ini ada 5.672 balita di Sumsel yang belum dibantu,” harap Fatoni.
Inovasi lainnya yang terus diupayakan Fatoni adalah Gerakan Perlindungan Pekerja Rentan Serentak se-Sumsel (GPPRSS) yang dicanangkan pada 26 Maret 2024. Fatoni berharap melalui GPPRSS merupakan bukti nyata kepedulian Pemprov Sumsel dengan pekerja. Selain itu, dirinya menilai perlindungan Jamsostek sangatlah penting bagi keluarga yang mengalami kecelakaan akibat bekerja.
“Sudah ada 1,1 juta pekerja yang terlindungi dari total 3 juta pekerja. Kita perlu bersama-sama, bersatu padu memberikan perhatian khusus kepada para tenaga kerja,” katanya.
Selanjutnya, Fatoni juga mencanangkan Gerakan Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Serentak Sejuta Akseptor se-Sumsel pada 4 Juni 2024. Menurutnya, pelayanan KB perlu dilakukan secara serentak baik oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, Forkopimda, rumah sakit, puskesmas, dan PKK maupun pelayanan kesehatan lainnya.
Kemudian pada Kamis 6 Juni 2024, Fatoni juga meluncurkan Kantor Penerbitan Dokumen Elektronik Serentak se-Sumsel. Ini merupakan penerbitan elektronik dalam pendaftaran pertanahan pertama yang lengkap di seluruh Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera.
“Oleh karena kita launching secara serentak, maka saya menamainya khusus di Sumsel dengan Gerakan Launching Kantor Penerbitan Dokumen Elektronik (GLKPESS) tahun 2024 secara Serentak se-Sumsel,” ungkapnya.
Program lainnya yang ikut menambah daftar panjang terobosan Pj Gubernur Agus Fatoni adalah Gerakan Sumsel Mandiri Energi Serentak se-Sumsel. Tetunya, berbagai inovasi masih akan terus dilahirkan guna kemajuan Provinsi Sumatera Selatan.