Pagar Alam, UpdateKini – PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB) berkomitmen mendukung visi Presiden Prabowo dalam menciptakan desa yang mandiri dan sejahtera. Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Desa Berdaya atau Empowered Village, PLN UID S2JB telah melaksanakan berbagai inisiatif di Pagar Alam, Sumatera Selatan, dan Batu Raja R, Bengkulu Utara.
General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, mengapresiasi penetapan 15 Januari sebagai Hari Desa Nasional yang perdana diperingati tahun ini. Menurutnya, program Desa Berdaya sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan kemandirian desa.
“PLN UID S2JB telah menyusun roadmap strategis untuk mendukung program ini. Harapannya, kemandirian desa yang tercipta dapat menjadi fondasi bagi kemandirian nasional,” ujar Adhi.
Program Desa Berdaya di Desa Candi Jaya, Pagar Alam, berfokus pada budidaya lele, pembuatan kompos, dan produksi kopi. Sejak peluncurannya pada 2023, program ini berhasil meningkatkan omset penjualan kopi dan kompos hingga 50% serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi 25% penduduk desa. Selain itu, budidaya lele juga mendukung kemandirian pangan masyarakat desa. Keberhasilan program ini mendapat pengakuan melalui penghargaan Mata Lokal Desa Award 2024 dari Sriwijaya Post sebagai BUMN dengan kontribusi terbaik dalam inovasi desa.
Sementara itu, di Desa Batu Raja R, Bengkulu Utara, PLN mendukung renovasi graha kreatif yang menjadi pusat ekonomi kreatif masyarakat setempat. Hasilnya, pengrajin resam dari desa ini sukses memamerkan produk mereka di ajang nasional seperti Trade Expo Indonesia 2024.
Program ini juga meningkatkan motivasi belajar anak melalui fasilitas pojok baca hingga 50% dan mendongkrak kunjungan wisatawan sebesar 70%.
Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UID S2JB, Wahyudi, menyatakan bahwa program Desa Berdaya akan terus berlanjut dengan target menciptakan desa yang mandiri sepenuhnya pada 2026/2027.
“Pada 2025/2026, kami akan fokus pada pembinaan sertifikasi produk, pengembangan infrastruktur, dan perluasan pemasaran agar desa ini bisa benar-benar mandiri,” tutur Wahyudi.