Scroll untuk baca artikel
Sumsel

Didukung oleh BPDP, GPPI gelar Praktek Digital Marketing dan Rebranding UKMK Sawit Naik Kelas di Sumatera Selatan

×

Didukung oleh BPDP, GPPI gelar Praktek Digital Marketing dan Rebranding UKMK Sawit Naik Kelas di Sumatera Selatan

Sebarkan artikel ini

Updatekini, Palembang – Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI) bersama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP). Melaksanakan kegiatan seminar praktek digital marketing dan berending Usaha Kecil Menegah Koperasi (UKMK), sawit naik kelas di Sumatera Selatan. Dilaksanakan di gedung Auditorium Tower Rafah UIN Raden Fatah Palembang Rabu (9/7/2025).

“Melalui kegiatan ini diharapkan para UKMK terus berkembang. Sehingga dapat lebih meningkatkan proses hilirisasi yang dicanangkan oleh bapak Presiden, ” Kata Direktur utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) yang diwakili oleh Plt. Direktur Hukum dan Kerja Sama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Bapak Zaid Burhan Ibrahim.

Lebih jelas ia mengatakan, kegiatan ini guna mendorong salah satu program presiden yaitu hilirisasi. Saat ini menjual sawit hanya berupa hasil panen saja. Tentu harga yang dijual akan lebih murah dibandingkan dengan barang yang sudah berupa produk. Sehingga saat ini bisa di jual hasil olahan secara online. Maka produk tersebut memiliki nilai manfaat dan harga yang meningkat tanpa terbatas pasar dan pembeli.

Saat ini BPDP sudah mendapatkan Perpres 132 2024 terkait pengelolaan sawit dan perkebunan. Sehingga kegiatan hilirisasi akan lebih baik lagi pengelola, tapi saat ini pihak nya sedang berkomunikasi dengan kementerian pertanian dalam pengelola sawit, kelapa dan kakao.

Usaha kecil dibina oleh usaha besar. Sehingga hasil dari usaha kecil bisa dijual keluar negeri. Saat ini semua serba digital. Dituntut jeli dan memanfaatkan semua peluang. Jika masih melakukan kerja secara manual. Maka akan ditinggalkan oleh pasar itu sendiri.

Pemberian bantuan riset ini bersifat hibah. Jadi BPDP juga memberikan bantuan beasiswa. Untuk sebanyak 3000 mahasiswa ditahun lalu dan 4000 mahasiswa pada tahun ini. Ada juga dana pengelolaan sawit rakyat. Dosen juga bisa dilibatkan dalam hal pendampingan terhadap petani.

“Saat ini hanya pengempul dan para tengkulak yang mendapatkan hasil sangat banyak. Sehingga para petani yang tidak memiliki banyak modal menjadi terpuruk. Kita berharap melalui kegiatan digitalisasi ini dan pemanfaatan pasar ini. Bisa mendorong pelaku UKMK bisa bertumbuh dan menjadi pengusaha yang sejahtera, ” Ucapnya.

Ketua Umum Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI), Ibu Dr. Ir. Delima Hasri Azahari MS, mengatakan, melalui kegiatan ini bisa naik kelas. Saat ini produk yang dihasilkan hanya terkenal di desa kemudian berkembang di kota dan akan masuk asean dan bahkan dunia.

Mengumpulkan limbah sawit kemudian diolah. Dimana dari limbah sawit bisa menjadi berkah. Dimana UKMK sangat penting dan harus dimulai dari saat ini. GPPI selalu melakukan promosi terkait sawit, kedepannya akan di promosi juga kelapa dan lainnya.

“Kita ingin anak-anak mahasiswa menjadi konten kreator untuk mempromosikan sawit. Tak lupa dinas dan pejabat daerah juga mendukung program ini. Melalui kegiatan ini UKMK juga melihat dan menilai pasar saat ini” Harapnya.

Ketua Pelaksana Kegiatan, Bapak Hendra Dermawan, S. Pd, M.M merupakan sekaligus CEO CV Rumah Tamadun berkata, dalam rangkah untuk menaik kelaskan UKMK baik itu untuk skala mahasiswa maupun masyarakat. Baik dari BPDP maupun GPPI memberikan praktek digital marketing agar produk yang dihasilkan dapat meluas. Serta bisa dikenal sehingga mendapatkan omset yang semakin meningkat.

“Kita berharap melalui kegiatan ini para pelaku UKMK bisa membentuk sebuah jaringan. Terkait reberending dimana banyak pelaku UKMK acuh tak acuh terhadap reberending. Melalui reberending maka pelaku UKMK bisa naik kelas. Seperti saat ini kita meyebut air mineral tetap aqua karena reberending, ” Jelasnya. (Adi)