Sejarah

Jean Nicot, Diplomat Prancis yang Mengubah Dunia Lewat Daun Tembakau

×

Jean Nicot, Diplomat Prancis yang Mengubah Dunia Lewat Daun Tembakau

Sebarkan artikel ini

Palembang, UpdateKini – Dunia mengenalnya sebagai zat adiktif yang kini jadi musuh kesehatan. Tapi siapa sangka, nama nikotin berasal dari seorang diplomat Prancis abad ke-16 yang tak pernah menyangka dirinya akan tercatat dalam sejarah dunia—melalui daun tembakau.

 

Ia adalah Jean Nicot de Villemain, tokoh yang mengantar tembakau ke pusat kekuasaan Eropa dan secara tidak langsung memicu revolusi sosial, ekonomi, dan budaya yang masih kita rasakan hingga hari ini.

 

Awal Mula: Bukan Dokter, Tapi Diplomat

Lahir di Nîmes, Prancis, pada tahun 1530, Jean Nicot bukan seorang ilmuwan atau tabib. Ia adalah duta besar Prancis untuk Portugal, yang kala itu menjadi pusat perdagangan komoditas dari Dunia Baru, termasuk tembakau—tanaman eksotis yang baru dikenal oleh bangsa Eropa.

 

Pada tahun 1559, Nicot melihat potensi dari daun tembakau. Ia tidak hanya menganggapnya menarik, tapi juga berkhasiat. Dalam catatan sejarah, ia mengirimkan bubuk tembakau ke istana Prancis sebagai obat migrain untuk putra Ratu Catherine de Medici, François II.

 

Konon, efeknya berhasil. Sejak saat itu, tembakau menjadi populer di kalangan bangsawan dan dianggap tanaman ajaib yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

 

Dari Istana ke Dunia: Nama yang Abadi

 

Tanaman yang dibawa Nicot ke Prancis dikenal sebagai Nicotiana tabacum. Dan berabad-abad kemudian, zat aktif dalam tembakau itu diberi nama nikotin, untuk menghormati sang diplomat.

 

Meski Jean Nicot sendiri tidak meneliti zat tersebut, kontribusinya dalam memperkenalkan tembakau ke Eropa membuat namanya melekat erat dengan sejarah tembakau dan rokok di seluruh dunia.

 

Ironisnya, nama itu kini lebih banyak disebut dalam konteks kecanduan dan penyakit.