Teknologi

Kemkomdigi Dorong Inovasi AI Sambil Perkuat Pengawasan

×

Kemkomdigi Dorong Inovasi AI Sambil Perkuat Pengawasan

Sebarkan artikel ini

Jakarta, UpdateKini – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyampaikan kebanggaannya terhadap kreativitas anak muda Indonesia dalam mengembangkan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI). Senin (6/1/2025).

Ia optimistis karya inovatif berbasis AI dari Indonesia akan terus bermunculan, meskipun sebagian besar teknologi intinya masih diimpor.

“Kami sangat bangga melihat anak-anak muda Indonesia yang semakin kreatif dalam mengembangkan solusi berbasis AI. InsyaAllah, karya-karya inovatif berbasis AI dari Indonesia akan terus bermunculan, meskipun saat ini teknologi inti masih banyak diimpor,” ujar Meutya Hafid dalam audiensi bersama Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif di Jakarta.

Kemkomdigi memandang AI sebagai potensi besar untuk memacu kreativitas dan inovasi di berbagai sektor. Namun, Meutya Hafid menegaskan bahwa pengawasan terhadap implementasi teknologi ini harus dilakukan secara menyeluruh untuk mencegah pelanggaran, seperti hak cipta atau etika digital.

“Kita belajar dari pengalaman negara lain, seperti Eropa, yang telah lebih dulu mengembangkan kebijakan untuk mengelola AI. Dari situ, kita bisa mengambil pelajaran berharga untuk merumuskan kebijakan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Eropa menjadi salah satu model terbaik dalam pengelolaan teknologi AI dengan pendekatan seimbang antara inovasi dan pengawasan. Kemkomdigi telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Jerman untuk berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan teknologi digital.

“Kemajuan teknologi memberikan ruang kebebasan berekspresi dan kreativitas, tetapi juga tidak boleh mengabaikan perlindungan terhadap kekayaan intelektual dan kepentingan masyarakat luas,” tegas Meutya Hafid.

Sebagai langkah strategis, Kemkomdigi membuka pintu bagi masyarakat untuk memberikan masukan terkait kebijakan AI. Meutya Hafid menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan yang inklusif.

“Kami sedang meramu kebijakan yang tidak hanya berbasis data dan regulasi, tetapi juga mempertimbangkan rasa dan kepentingan bersama. Kami ingin memastikan bahwa AI membawa manfaat besar bagi Indonesia, sambil tetap melindungi kepentingan masyarakat luas,” tutupnya. (*)