Scroll untuk baca artikel
Tulungagung

Langkah Manis Tulungagung Bersama Kementan Menuju Swasembada Gula

×

Langkah Manis Tulungagung Bersama Kementan Menuju Swasembada Gula

Sebarkan artikel ini

Tulungagung, UpdateKini – Pemerintah Kabupaten Tulungagung terus memperkuat langkah menuju swasembada gula nasional. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan Tanam Perdana Program Bongkar Ratoon Tebu Musim Tanam (MT) 2025/2026 yang digelar di Desa Jatimulyo, Kecamatan Kauman, Sabtu (1/11/2025).

Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung dengan PT Sinergi Gula Nusantara Pabrik Gula Modjopanggoong, serta dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI.

Turut hadir Direktur Sawit dan Aneka Sawit Ditjenbun Kementerian Pertanian RI, Ir. Baginda Siagian, M.Si., yang secara simbolis melakukan tanam perdana bersama Kepala Dinas Pertanian Tulungagung, Drs. Suyanto, M.M.

 

Komitmen Wujudkan Swasembada Gula Nasional

Dalam sambutannya, Suyanto menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Kementerian Pertanian atas perhatian dan dukungan yang diberikan kepada petani tebu di Tulungagung.

“Kami atas nama Pemerintah Daerah dan seluruh petani tebu di Tulungagung mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian, khususnya kepada Bapak Direktur Sawit dan Aneka Palma, atas dukungannya terhadap program Bongkar Ratoon Tebu. Semoga kerja keras bersama ini membawa kesejahteraan bagi petani dan mendukung swasembada gula nasional,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pada tahun 2025 luas areal tanaman tebu di Kabupaten Tulungagung mencapai sekitar 3.862 hektare, dengan masa tebang dimulai Mei hingga November. Produksi tebu di daerah ini tidak hanya menyuplai bahan baku Pabrik Gula Modjopanggoong, tetapi juga industri gula merah lokal.

 

Target Bongkar Ratoon 1.750 Hektare

Kabupaten Tulungagung menjadi salah satu penerima program Bongkar Ratoon dari Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Kementerian Pertanian RI tahun 2025. Target yang diberikan mencapai 1.750 hektare, dengan realisasi awal 117,58 hektare untuk bongkar ratoon dan 160,71 hektare untuk perluasan areal tanam.

“Sebagian besar petani di Tulungagung sebenarnya sudah melaksanakan kegiatan bongkar ratoon secara mandiri, sebagai bentuk kesadaran mereka untuk meningkatkan produktivitas tebu,” katanya.

 

Dorong Kemitraan dan Modernisasi Pertanian

Lebih lanjut, Kepala Dinas Pertanian menegaskan pentingnya kemitraan yang kuat antara petani dan pabrik gula, pemanfaatan teknologi pertanian modern, serta pengembangan industri gula lokal agar mampu bersaing dan menopang ekonomi daerah.

“Kami berharap Pabrik Gula Modjopanggoong dan petani dapat terus meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi. Kemitraan yang solid akan menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan swasembada gula konsumsi nasional pada tahun 2028, serta swasembada gula industri dan bioetanol pada 2030.

 

Tulungagung Siap Jadi Penopang Produksi Gula Nasional

Suyanto menegaskan, momentum tanam perdana bongkar ratoon ini bukan hanya seremoni, tetapi langkah konkret untuk menggenjot produktivitas tebu dan menumbuhkan semangat petani di Tulungagung.

“Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, pabrik gula, dan petani, kami yakin Tulungagung mampu menjadi daerah penopang utama dalam program swasembada gula nasional,” pungkasnya. (Faqih)