Jakarta, UpdateKini – Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya menegaskan pentingnya kolaborasi antara Kementerian Ekonomi Kreatif dan HIPMI Culinary Indonesia (HCI) dalam memperkuat ekspor produk halal Indonesia ke pasar global. Hal ini disampaikan dalam audiensi dengan HCI di Menara Merdeka, Jakarta, pada Jumat, (7/3/2025).
“Kolaborasi ini penting untuk meningkatkan ekspor produk halal Indonesia ke pasar global serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Menekraf Riefky.
HIPMI Culinary Indonesia merupakan badan otonom di bawah HIPMI yang fokus pada pengembangan industri kuliner. Saat ini, organisasi tersebut menaungi 843 jenama lokal dan berperan sebagai wadah kolaborasi bagi pelaku usaha kuliner untuk menjajaki pendekatan inovatif dalam mempromosikan kuliner Indonesia di tingkat internasional.
Menekraf Riefky menambahkan bahwa sinergi ini sejalan dengan target kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB sebesar 8,37% pada 2029, dengan pertumbuhan ekspor mencapai 5,96%. Pemerintah, menurutnya, berperan besar dalam mendorong produk halal Indonesia agar diterima pasar global.
Dalam audiensi tersebut, dibahas pula keberhasilan produk frozen yoghurt Sour Sally yang telah menembus pasar ekspor Filipina setelah sebelumnya sukses di Dubai, Uni Emirat Arab. Keberhasilan ini dinilai sebagai bukti bahwa produk inovatif dengan identitas brand yang kuat dan standar kualitas internasional memiliki peluang besar di pasar global.
Ketua HCI Cikhita Sebayang mengapresiasi pertemuan dengan Kemenekraf, yang menurutnya membuka peluang besar bagi pengusaha kuliner Indonesia untuk naik kelas.
“Audiensi ini menjadi kesempatan bagi pengusaha F&B Indonesia untuk berkembang dari skala kecil ke skala besar dan sukses di pasar internasional,” ujar Cikhita.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi dengan Kemenekraf sangat penting untuk meningkatkan daya saing kuliner halal Indonesia di kancah global. HCI berupaya mencari dan mengangkat intellectual property (IP) lokal yang sudah dikenal luas agar dapat bersaing di pasar internasional.
Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kemenekraf, Yuke Sri Rahayu, yang turut hadir dalam audiensi, menambahkan bahwa upaya HCI sejalan dengan program pemerintah terkait ekspor kuliner dan tenaga kerja.
“Harapannya, kolaborasi ini dapat disinergikan dengan program unggulan Kementerian Ekonomi Kreatif di bidang kuliner,” ujar Yuke.
Sumber: ekraf.go.id