Jakarta, UpdateKini – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan pentingnya transformasi program bantuan sosial (bansos) menjadi pemberdayaan masyarakat guna menciptakan kemandirian. Dalam wawancara dengan Tirto di kantor Kementerian Sosial, Gus Ipul menekankan bahwa bansos adalah solusi sementara, bukan permanen.
“Banyak keluarga penerima bantuan merasa nyaman dengan bansos sehingga tidak mau keluar dari situ. Ke depan, kita harus mendorong semangat mereka untuk mandiri dan keluar dari program perlindungan sosial,” kata Gus Ipul.
Menurutnya, langkah ini memerlukan upaya nyata melalui program pemberdayaan dan edukasi dari para pendamping. Program ini dirancang agar penerima bantuan dapat beralih ke kehidupan yang lebih mandiri, sesuai dengan visi Kemensos untuk tidak hanya menjadi penyedia perlindungan sosial tetapi juga pencetak agen perubahan.
Sekolah Rakyat untuk Putus Mata Rantai Kemiskinan
Gus Ipul juga mendukung inisiatif Presiden Prabowo Subianto dalam memutus mata rantai kemiskinan melalui pembangunan “Sekolah Rakyat.” Program ini dirancang sebagai sekolah unggulan untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu, memberikan akses pendidikan berkualitas bagi mereka yang biasanya terkendala secara ekonomi.
“Sekolah rakyat memberikan kesempatan bagi keluarga miskin untuk memperoleh pendidikan yang setara dengan sekolah unggulan. Setelah lulus, mereka bisa menjadi agen perubahan di keluarga maupun di masyarakat,” ujarnya.
Sebagai inspirasi, Gus Ipul mengunjungi SMA Unggulan CT Arsa di Sukoharjo yang telah membantu anak-anak dari keluarga buruh, tukang becak, dan yatim piatu. “Awalnya mereka merasa berat mengikuti aturan dan tidur di kasur, tetapi sekarang mereka percaya diri, fasih berbahasa Inggris dan Arab, serta berani bermimpi besar,” tambahnya.
Edukasi dan Data Tepat Sasaran
Gus Ipul menekankan pentingnya edukasi dan pemutakhiran data penerima bantuan sosial. Ia mengajak masyarakat untuk memberikan masukan melalui aplikasi cek bansos atau RT/RW setempat guna memastikan bantuan tepat sasaran.
“Jika ada hal yang tidak tepat sasaran, masyarakat dapat memberikan usulan atau sanggahan. Dengan cara ini, kita bisa bersama-sama mengatasi ketidaktepatan tersebut,” tegasnya.
Gus Ipul optimistis dengan kombinasi program pemberdayaan, pendidikan, dan keterlibatan masyarakat, kemiskinan di Indonesia dapat diturunkan sesuai target Presiden, menjadikan masyarakat lebih mandiri dan berdaya.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Sosial.