UpdateKini, Palembang. Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni bersama Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI M. Naudi Nurdika melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) guna mempercepat Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel dan Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumsel. Penandatanganan ini dilakukan saat kegiatan Ceremonial Bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Penyerahan Alat Sanitasi di Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (3/6/2024).
“Untuk percepatan dua program itu, kami Provinsi Sumsel bekerja sama dengan Kodam II/Sriwijaya, tadi saya baru tanda tangan dengan Pangdam II/Sriwijaya,” ucap Fatoni.
Penandatanganan MoU tersebut disaksikan secara virtual oleh Danrem 044 Gapo Kol. Inf. Muhammad Thohir, Asisten II Pemprov Sumsel Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Basyaruddin Akhmad, Kepala Dinas PU Perkim Sumsel serta diikuti oleh Gubernur, Bupati/Walikota, Danrem dan Dandim se-Sumbagsel secara virtual.
“Alhamdulillah Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel kemudian Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumsel ini memberikan inspirasi kepada daerah lain untuk melakukan hal yang sama dalam rangka percepatan pembangunan, khususnya dalam rangka pengentasan kemiskinan, pengentasan kemiskinan ekstrem sekaligus penanganan stunting di Sumatera Selatan,” jelas Fatoni.
Fatoni mengatakan Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel dan Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumsel merupakan upaya percepatan pembangunan di Sumsel. Selain kedua program tersebut, Pemprov Sumsel juga mencanangkan sejumlah Gerakan Serentak guna menghimpun potensi kekuatan dan semangat demi percepatan pembangunan di Sumsel.
“Selain itu ada juga gerakan yang sudah dilaunching Ketua Umum PKK Tri Tito Karnavian yaitu Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumsel (GPSSS) pemberian bantuan sanitasi akhir Februari lalu,” kata Fatoni.
Kemudian, Fatoni mengatakan penataan daerah di Sumatera Selatan juga terus dilakukan. Salah satunya melalui Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel dan Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumsel.
“Penataan daerah di Sumsel juga terus dilakukan, di antaranya dilakukan dengan bedah rumah, jadi penataan tetap dilaksanakan melalui bedah rumah dan pembangunan sanitasi. Jadi semuanya dilakukan seiring sejalan,” ucap Fatoni.
Saat ini tercatat sebanyak 8.391 rumah yang mengikuti program Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel, 80 persen di antaranya telah selesai. Fatoni optimis dalam waktu dekat ini mampu mencapai 100 persen terlebih semangat kekompakan dan kebersamaan terus digaungkan.
“Angka ini nanti akan terus berkembang di tahun ini dengan bantuan sumber dana dari desa dan kelurahan bisa mencapai 15 ribu lebih,” kata Fatoni.
Sementara itu, anggaran untuk merealisasikan program Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel berasal dari APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, CSR BUMN/BUMD dan swasta serta dana dari desa juga kelurahan. Tak hanya itu, Pemprov Sumsel juga bekerja sama dengan Kodam II Sriwijaya guna mempercepat realisasi program tersebut.
Dalam kesempatan ini, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI M. Naudi Nurdika mengapresiasi program Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel dan Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumsel. Menurutnya, kedua program tersebut telah menginspirasi banyak daerah lain terutama Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
“Di samping itu, juga betul apa yang dikatakan Pak Pj, hari ini apa yang dilakukan Provinsi Sumsel telah menginspirasi bagi daerah lain, yaitu di wilayah Sumbagsel,” ujar Naudi.
Selain itu, Kodam II Sriwijaya juga berkomitmen untuk membantu Pemerintah Daerah dalam menyejahterakan masyarakat yang termasuk salah satu tugas pokok TNI AD. Oleh karena itu, pihaknya akan membantu Pemerintah Daerah melalui rehabilitasi Rumah Tak Layak Huni (RLTH) dan pembangunan sanitasi.
“Bantuan rehab dan sanitasi yang akan kami laksanakan nanti totalnya untuk merehab 2.089, dimana 1.000-nya ada di Sumsel. Kita berupaya berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat. Selain itu akan ada juga rehab rumah dinas prajurit,” ucapnya.