PalembangPemkot

Pemkot Palembang Tata Ulang Pasar 16 Ilir dan BKB, Siapkan Pos Terpadu hingga Polisi Wisata 24 Jam

×

Pemkot Palembang Tata Ulang Pasar 16 Ilir dan BKB, Siapkan Pos Terpadu hingga Polisi Wisata 24 Jam

Sebarkan artikel ini

Palembang, UpdateKini – Pemerintah Kota Palembang kembali melakukan langkah strategis dalam mempercantik wajah kota. Kali ini, Pasar 16 Ilir dan kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) menjadi fokus penataan ulang demi menciptakan lingkungan yang lebih tertib, nyaman, dan ramah wisatawan.

 

Rencana penataan ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Palembang, Aprizal Hasyim, dalam rapat tindak lanjut penataan wajah kota yang digelar pada Senin (21/4/2025).

Menurut Aprizal, langkah ini merupakan bagian dari arahan Wali Kota Palembang, Drs. Ratu Dewa, M.Si, yang ingin menghidupkan kembali daya tarik kawasan strategis di jantung ibu kota Sumatera Selatan.

 

“Hari ini kita menindaklanjuti arahan Pak Wali Kota terkait penataan Pasar 16 Ilir. Penataan akan dimulai dari regulasi dasar, seperti pemetaan pedagang kaki lima. Tujuannya agar kawasan ini lebih tertib, tapi tetap ramah untuk pedagang dan pengunjung,” ujar Aprizal.

 

Ia menambahkan, kawasan sekitar Pasar 16 Ilir juga akan dipercantik, termasuk penanaman pohon, mengingat pasar ini merupakan aset penting sekaligus ikon kota Palembang.

 

Sementara itu, untuk kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), Pemkot akan memasang enam titik CCTV guna meningkatkan rasa aman dan kenyamanan bagi wisatawan. Langkah ini juga diambil untuk mencegah tindak kejahatan di area wisata tersebut.

 

“Dalam waktu dekat, akan didirikan pos terpadu yang dijaga oleh personel Dishub, Satpol PP, serta didukung TNI dan Polri. Kami juga akan menghadirkan polisi wisata mobile yang siaga selama 24 jam,” tambahnya.

 

Tak hanya itu, Pemkot juga akan memasang delapan titik speaker edukatif untuk menyampaikan informasi dan menerima pengaduan masyarakat secara langsung. Sementara tiga titik CCTV tambahan akan dikendalikan langsung oleh Dinas Kominfo untuk membantu pemantauan di lapangan oleh Satpol PP.

 

“Ini bukan hanya soal estetika, tapi bagaimana menciptakan suasana pasar dan kawasan wisata yang tertib, aman, dan nyaman untuk semua,” tegas Aprizal.

 

Ia menegaskan, seluruh penegakan di lapangan akan dilakukan secara humanis agar tidak menimbulkan gesekan antara petugas dan masyarakat, terutama para pedagang.

 

Penataan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju wajah baru Palembang yang lebih modern dan tertata, tanpa meninggalkan kearifan lokal yang telah menjadi identitas kota. (*)