Palembang, UpdateKini – Hari keempat peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang, panitia melanjutkan acara dengan menggelar ziarah ke Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang, Selasa (31/12). Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH M Kn, mantan Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Sumsel Merry Hamraeny, S.Pd., M.M., budayawan Palembang Vebri Al Lintani, sejarawan Palembang Kemas Ari Panji, serta seniman Ali Goik dan Genta.
Acara ini juga dihadiri oleh kalangan mahasiswa, guru, dan masyarakat umum, termasuk Ketua Umum Kopzip Muhammad Setiawan, peminat sejarah Palembang Cek Jon, serta Kepala Museum Pahlawan Nasional dr. Ak Gani, Priyanti Gani, dan perwakilan mahasiswa PESE Fahum UIN Raden Fatah Palembang.
Sultan SMB IV Jaya Wikrama mengapresiasi kegiatan ziarah ini sebagai bentuk penghormatan kepada pahlawan lokal. “Masyarakat Palembang harus mengetahui bahwa pada tahun 1947, terjadi Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Banyak pahlawan lokal yang belum dikenal, dan kita harus terus mengenang jasa mereka. Tanpa mereka, kemerdekaan ini tidak akan tercapai,” ungkapnya.
Ketua Pelaksana Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Vebri Al Lintani, menyampaikan bahwa panitia memulai acara ziarah dengan meninjau kembali rangkaian peringatan hingga hari keempat.
“Acara dilanjutkan dengan penyampaian sejarah Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang, mengenalkan para pahlawan, serta membacakan puisi dan doa,” ujarnya.
Acara ini ditutup dengan tabur bunga di makam lima pejuang yang gugur pada tahun 1947, antara lain dr. Ak Gani, A. Rivai, Dani Effendi, Yahya Bahar, dan Nurlela dari PMI, yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang.