Jakarta, UpdateKini – Menjelang momen mudik dan perayaan Idul Fitri 1446 H, PLN mengambil langkah sigap untuk memastikan keandalan pasokan listrik di tengah potensi cuaca ekstrem yang masih berlanjut. Berdasarkan laporan BMKG, hujan dengan intensitas tinggi diprediksi terus berlangsung hingga Lebaran, yang berpotensi mengganggu jaringan kelistrikan di berbagai wilayah.
Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan serangkaian tindakan antisipatif guna menjamin kelancaran suplai listrik. Langkah-langkah ini mencakup inspeksi menyeluruh terhadap jaringan pembangkit, transmisi, dan distribusi, serta pembersihan area right of way (ROW) untuk mencegah gangguan akibat pohon atau benda lain yang berpotensi mengganggu kabel listrik.
“Kami menetapkan masa siaga kelistrikan sejak 17 Maret hingga 11 April 2025 untuk memastikan pasokan listrik tetap aman. Ramadan dan Idul Fitri adalah momen sakral bagi masyarakat, dan PLN berkomitmen agar perayaan ini tidak terganggu oleh pemadaman listrik,” ujar Adi dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN.
Daya Listrik Aman, Cadangan 22 GW
PLN memastikan daya listrik nasional dalam kondisi aman dengan kapasitas pembangkit mencapai 67 gigawatt (GW) dan beban puncak sekitar 45 GW. Dengan demikian, masih tersedia reserve margin sebesar 22 GW atau sekitar 49%.
Selain itu, pasokan energi primer juga dipastikan mencukupi, dengan stok batu bara mencapai lebih dari 22 hari operasi (HOP), gas lebih dari 30 HOP, dan BBM lebih dari 20 HOP. Untuk menjaga stabilitas sistem, pemeliharaan pembangkit telah diselesaikan sebulan sebelum masa siaga Idul Fitri.
“Tidak ada pemeliharaan pembangkit selama periode siaga ini. Artinya, seluruh sistem kami siap beroperasi penuh untuk melayani pelanggan selama Ramadan dan Idul Fitri,” tambah Adi.
Ribuan Personel dan Peralatan Disiagakan
Untuk menghadapi potensi gangguan, PLN telah menyiagakan 69 ribu personel serta mendirikan 3.830 posko siaga di seluruh Indonesia. Peralatan darurat seperti 1.839 unit genset, 636 UPS, dan 1.276 Unit Gardu Bergerak (UGB) juga telah dipersiapkan di titik-titik strategis guna memastikan kelistrikan tetap stabil, terutama di lokasi-lokasi prioritas seperti rumah ibadah, bandara, pelabuhan, dan pusat kegiatan masyarakat.
Tak hanya itu, PLN juga membentuk special force untuk menangani gangguan darurat serta memperkuat koordinasi dengan BMKG, BPBD, TNI-Polri, dan pemerintah daerah guna memitigasi dampak cuaca ekstrem terhadap jaringan listrik.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa menjalani Ramadan dan merayakan Idul Fitri dengan nyaman, tanpa khawatir listrik padam. PLN akan terus bekerja siaga penuh agar momen kebersamaan ini tetap berlangsung dengan khidmat,” tutup Adi.