Pekanbaru, UpdateKini – Minat sektor industri terhadap Renewable Energy Certificate (REC) terus meningkat. PT PLN (Persero) melalui PLN Unit Induk Distribusi (UID) Riau dan Kepulauan Riau kembali menyalurkan 592 unit REC atau setara 592 Megawatt hour (MWh) listrik hijau kepada PT Inecda Plantation, perusahaan industri kelapa sawit di Indragiri Hulu, Riau, pada Senin (24/2).
REC merupakan inovasi produk hijau PLN yang menjamin penggunaan energi baru terbarukan (EBT) secara transparan dan diakui secara internasional. Setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit berbasis EBT atau nonfosil. Sistem pelacakan APX Tradable Instrument for Global Renewables (TIGRs) dari Amerika Serikat memastikan kepatuhan terhadap standar global.
General Manager PLN UID Riau dan Kepulauan Riau, Tonny Bellamy, menegaskan bahwa kepemilikan REC oleh sektor industri berkontribusi terhadap pencapaian Net Zero Emission 2060.
“Lewat REC, pelanggan dapat berpartisipasi dalam menurunkan emisi dan beralih ke energi ramah lingkungan. PLN berkomitmen menyediakan energi bersih demi mendukung terciptanya green industry di Indonesia,” ujar Tonny. Selasa (4/3/2025).
Ia menambahkan bahwa REC dapat dibeli oleh masyarakat maupun perusahaan yang ingin menggunakan listrik dari sumber EBT. Setiap unit REC setara dengan 1 MWh listrik hijau.
“Kami siap memenuhi kebutuhan pelanggan, termasuk menyediakan listrik berbasis EBT. PLN terus membuka peluang kolaborasi untuk menekan emisi karbon, termasuk dengan PT Inecda Plantation,” tambahnya.
General Manager PT Inecda Plantation, Khamdi, menyambut baik kerja sama ini dan menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung penggunaan energi hijau.
“Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut untuk mendukung prinsip bisnis berkelanjutan serta mengimplementasikan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG). Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainability Development Goals atau SDGs),” ujar Khamdi.