Jakarta, UpdateKini — PT PLN (Persero) mencatat capaian membanggakan dalam pengelolaan aspek keberlanjutan. Berdasarkan hasil penilaian lembaga global Sustainalytics, ESG Risk Rating PLN berhasil turun signifikan dari 30,7 (kategori high risk) pada tahun 2024 menjadi 27,4 (kategori medium risk) pada tahun 2025. Jumat (30/5/2025).
Penurunan ini menandai keberhasilan PLN dalam memperkuat manajemen risiko berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola (Environmental, Social, and Governance/ESG) di seluruh lini bisnisnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras dan komitmen seluruh insan PLN dalam mewujudkan praktik bisnis yang berkelanjutan di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
“Skor 27,4 ini menunjukkan bahwa pengelolaan risiko ESG PLN semakin solid. Ini bukti nyata komitmen dan inovasi seluruh insan PLN dalam menjalankan proses bisnis yang bertanggung jawab,” ujar Darmawan.
Dalam empat tahun terakhir, PLN berhasil menurunkan tingkat risiko ESG dari kategori severe menjadi medium. Penurunan ini dicapai melalui penguatan aspek ESG, mulai dari pengelolaan limbah, sistem manajemen lingkungan, keterlibatan masyarakat, pelaporan emisi gas rumah kaca, tata kelola air, hingga pengembangan SDM dan penguatan keamanan siber.
PLN juga konsisten menerapkan sistem manajemen berbasis standar internasional di seluruh unit usaha, termasuk Subholding dan anak perusahaan. Sistem yang diadopsi mencakup Sistem Manajemen Lingkungan, Sistem Manajemen Mutu, Anti Penyuapan, Keamanan Siber, serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Implementasi ini menjadi kunci dalam mengendalikan dan memitigasi risiko ESG secara menyeluruh.
Sebagai bentuk transparansi, PLN rutin menerbitkan laporan keberlanjutan yang mengacu pada standar internasional. Laporan tersebut antara lain ESG Performance Report (IFRS S1), Climate Related Disclosure Report (IFRS S2), dan Task Force on Nature-related Financial Disclosure Report.
PLN juga mencatat kemajuan dalam platform Carbon Disclosure Project (CDP), dengan peningkatan skor dari C ke B untuk pengelolaan air, serta dari D ke C untuk isu perubahan iklim, berdasarkan rilis CDP pada Maret 2025.
Darmawan menegaskan, penguatan tata kelola ESG akan terus menjadi prioritas utama PLN. Apalagi dengan semakin munculnya isu-isu keberlanjutan global seperti konservasi air, privasi data, keamanan siber, dan rantai pasok yang berkelanjutan.
“Kami tidak hanya memperkuat ketahanan bisnis, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian ESG dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), sekaligus mendukung swasembada energi nasional yang hijau dan inklusif,” pungkasnya.