Jakarta, UpdateKini – Menteri Agama Republik Indonesia Nasaruddin Umar dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala S. Lakhdhir menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperluas Program Fulbright, beasiswa prestisius dari Pemerintah AS. Rabu (8/1/2025).
Kerja sama ini akan memberikan peluang lebih besar bagi lembaga dan individu binaan Kementerian Agama untuk mengakses pendidikan di Amerika Serikat.
MoU ini merupakan tindak lanjut dari surat pernyataan yang sebelumnya ditandatangani Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Diplomasi Publik, Elizabeth Allen, dan Sekjen Kementerian Agama, Nizar Ali, pada akhir 2023. Kerja sama ini diharapkan memperkuat hubungan pendidikan dan budaya antara Indonesia dan Amerika Serikat.
“Saya menandatangani MoU ini untuk memperluas akses beasiswa bagi siswa, santri, dan civitas akademika di lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama. Saya sendiri merasakan manfaat sebagai penerima Fulbright Scholar, dan saya berharap program ini dapat memberikan dampak positif yang serupa bagi peserta lainnya,” ujar Nasaruddin Umar.
Melalui MoU ini, siswa dan santri di madrasah atau pesantren dapat mengundang Asisten Pengajar Bahasa Inggris (ETA) dari Fulbright. Selain itu, akademisi di perguruan tinggi keagamaan dapat mengajukan beasiswa untuk studi atau penelitian di universitas-universitas mitra di AS. Sebaliknya, akademisi AS juga dapat mengajar atau meneliti di lembaga binaan Kementerian Agama.
Duta Besar Kamala S. Lakhdhir menyambut baik kerja sama ini. “Program Fulbright telah menjadi jembatan penting bagi penguatan hubungan akademik antara Indonesia dan Amerika Serikat sejak 1952. Kami berharap program ini terus memberi dampak positif bagi kedua negara,” ungkapnya.
Program Beasiswa Indonesia Bangkit
Kementerian Agama juga terus mendorong peningkatan pendidikan melalui Program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB). Hingga kini, Kemenag telah memberikan beasiswa kepada 4.031 mahasiswa jenjang S1, termasuk 549 beasiswa reguler, 51 beasiswa prestasi, 99 beasiswa tahfidz, serta ribuan beasiswa Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Sebanyak 14 mahasiswa S1 juga mendapat beasiswa untuk kuliah di luar negeri.
Untuk jenjang S2, ada 385 penerima beasiswa di dalam negeri dan 34 penerima di luar negeri. Pada jenjang S3, tercatat 462 penerima di dalam negeri dan 168 penerima di luar negeri, termasuk 50 peserta Program 5.000 Doktor dan 57 peserta beasiswa Double Degree S2 luar negeri.
“Pada 2025, Kemenag akan membuka 870 kuota beasiswa untuk S1, S2, dan S3, termasuk beasiswa Double Degree S2 di luar negeri,” jelas Menteri Nasaruddin.
Upaya ini merupakan bagian dari misi Kemenag untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mempersiapkan generasi unggul, dan menyongsong Indonesia Emas 2045.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Program Fulbright, kunjungi www.aminef.or.id.
Sumber: kemenag.go.id