Palembang, UpdateKini – Siapa sangka, bahan bakar minyak (BBM) yang kini jadi kebutuhan utama motor dan mobil, dulunya dianggap sebagai limbah tak berguna? Sejarah BBM ternyata menyimpan kisah panjang dan mengejutkan.
Awalnya, di abad ke-19, transportasi dunia masih mengandalkan mesin uap dengan bahan bakar batu bara. Baru pada tahun 1859, Edwin Drake berhasil mengebor minyak bumi di Pennsylvania, Amerika Serikat. Dari hasil penyulingan minyak itu, muncul berbagai produk, termasuk bensin. Namun, bensin justru dianggap sampah karena yang dibutuhkan saat itu adalah minyak tanah untuk penerangan.
Segalanya berubah ketika Nikolaus Otto menciptakan mesin pembakaran dalam berbahan bakar bensin pada 1876. Penemuan ini membuka jalan bagi industri otomotif modern. Puncaknya, pada 1908, Henry Ford memproduksi mobil legendaris Model T yang sepenuhnya mengandalkan bensin. Sejak saat itu, bensin menjelma jadi primadona transportasi dunia.
Tak hanya bensin, Rudolf Diesel pada 1897 memperkenalkan mesin diesel yang lebih hemat energi dan menggunakan solar. Mesin ini kemudian banyak dipakai untuk kendaraan berat seperti bus, truk, hingga kereta. Dunia otomotif pun terbagi: bensin untuk kendaraan ringan, solar untuk mesin besar.
Memasuki 1920-an, para ilmuwan menambahkan aditif tetraethyl lead pada bensin untuk meningkatkan kualitas pembakaran. Namun, efek racunnya terhadap lingkungan memaksa dunia beralih ke bensin tanpa timbal pada akhir abad ke-20.
Krisis minyak 1970-an semakin menyadarkan dunia akan pentingnya efisiensi dan alternatif energi. Inovasi biofuel seperti biodiesel dan bioethanol pun lahir sebagai campuran ramah lingkungan.
Kini, meski dunia mulai beralih ke kendaraan listrik, BBM tetap memegang peran besar, terutama di negara berkembang. Bensin dan solar masih jadi darah yang mengalir di jutaan mesin kendaraan setiap hari.
Sejarah BBM membuktikan satu hal: sesuatu yang dulu dianggap sampah bisa jadi penopang peradaban modern. Pertanyaannya, akankah BBM tetap berjaya, atau pelan-pelan digeser energi baru yang lebih bersih?