Blog

Sepekan Workshop Bersama Dinda Bestari 

×

Sepekan Workshop Bersama Dinda Bestari 

Sebarkan artikel ini

Palembang, UpdateKini – Sepekan Workshop Bersama Dinda Bestari 2025 resmi dibuka oleh Wakil Rektor Universitas PGRI Palembang, Dr. Ramanata Disurya, pada Senin (24/2/2025) di Aula Terpadu Universitas PGRI Palembang.

 

Dalam sambutannya, Dr. Ramanata Disurya menyambut baik inisiatif Yayasan Seni Dinda Bestari dalam menggelar kegiatan ini. Menurutnya, workshop ini memiliki nilai edukatif yang tinggi bagi siswa dan guru, terutama dalam menumbuhkan kecintaan terhadap kesenian tradisional Sumatera Selatan.

 

“Kami mengapresiasi kegiatan ini karena memberikan ruang bagi generasi muda untuk mengenal dan mengembangkan seni tradisional. Ke depan, kami berharap dapat menjalin kerja sama lebih erat melalui MoU antara Universitas PGRI Palembang dan Yayasan Dinda Bestari,” ujar Dr. Ramanata.

 

Eksplorasi Seni Tari dan Keaktoran

Workshop ini berlangsung selama empat hari dengan berbagai sesi yang menggali seni tari dan keaktoran. Founder Yayasan Dinda Bestari, Nurdin, menjelaskan bahwa hari pertama dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan dengan Workshop Tari Zapin Kreasi Palembang oleh Rahmat Prayuda, S.Pd., Gr., dan Mirza Indah Dewi, S.Pd.

 

Pada hari kedua, peserta akan mendalami Tari Melayu, sementara hari ketiga berfokus pada ide dasar dan penggarapan tari kreasi baru. Hari keempat ditutup dengan workshop keaktoran, yang bertujuan mengasah ekspresi dan kreativitas peserta di atas panggung.

 

Sebanyak 140 peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari siswa SD, MA, SMP, MTs hingga guru seni, turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

 

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh kepala sekolah yang telah mengirimkan peserta. Dukungan ini sangat berarti dalam upaya pelestarian seni budaya,” ungkap Nurdin.

 

Dukungan Luas untuk Pelestarian Budaya

Workshop ini diselenggarakan dengan dukungan program Dana Indonesiana, kerja sama dengan LPDP dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Selain itu, berbagai organisasi dan institusi turut menjadi mitra penguat, termasuk Universitas PGRI Palembang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Dinas Pendidikan Kota Palembang, Dewan Kesenian Kota Palembang, Dewan Kesenian Sumsel, Kasta Palembang, Dekan FKIP PGRI, serta Komunitas Budaya Batanghari Sembilan (Kobar 9).

 

Kepala BPK Wilayah VI Sumsel, Kristanto, juga menyampaikan dukungannya terhadap program ini. Ia mengajak komunitas seni untuk memanfaatkan program Dana Indonesiana sebagai wadah pengembangan seni dan budaya.

 

“Kita patut bersyukur bahwa Dana Indonesiana tidak terkena efisiensi karena bersumber dari dana abadi yang khusus untuk pemajuan kebudayaan. Kami mengajak komunitas seni untuk aktif mengajukan proposal guna mengembangkan kesenian daerah,” jelas Kristanto.