Palembang, UpdateKini – Satu momen yang paling mencuri perhatian di hari pertama Parade Bunyi’an 2025 Kawan Lamo Part 4 di Lawang Borotan adalah penampilan Tari Tanggai yang dibawakan oleh Sanggar Nago Besaung. Tarian ini tampil sekitar pukul 20.59 WIB dan langsung memikat hati para penonton dengan gerakan yang lembut namun sarat makna.
Dengan busana adat Palembang yang anggun dan gemerlap, para penari yakni, Indiera Fikriaeliny (SMPN 43 Palembang), Canty Siti Halizah (SMA Negeri 2 Palembang), Salwa Asyfa (SMP Negeri 18 Palembang). Siti Maziyah Malala (SDN 55 Palembang), dan Kalila Qatrunnada (SD IBA Palembang), membawakan Tari Tanggai dengan penuh penghayatan. Jemari lentik, tatapan teduh, dan gerakan halus mereka menghadirkan suasana yang khidmat dan menyentuh.
“Tari Tanggai ini bukan sekadar hiburan, tapi warisan budaya kita yang kaya makna. Tadi malam Sanggar Nago Besaung membawakannya dengan sangat apik, penuh rasa dan khidmat,” ujar Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP), Muhammad Nasir.

Penampilan mereka mendapat sambutan meriah dari penonton yang memenuhi area Lawang Borotan. Banyak yang mengabadikan momen tersebut, sementara lainnya menikmati pertunjukan dalam hening penuh kekaguman. Tepuk tangan bergemuruh mengiringi akhir tarian yang membekas dalam ingatan.
Tari Tanggai menjadi salah satu dari 16 penampilan di hari pertama Parade Bunyi’an 2025, sebuah perayaan kolaboratif yang digagas oleh DKP dan Kawan Lamo, menghadirkan warna-warni seni dari generasi muda Palembang. Tak hanya seni modern, parade ini juga memberi ruang istimewa bagi seni tradisi untuk kembali bersinar.
“Parade ini adalah ruang pertemuan generasi muda dengan akar budayanya. Dan Tari Tanggai tadi malam adalah contoh nyata bagaimana warisan budaya bisa terus hidup dan tumbuh bersama zaman,” pungkas Nasir.
Parade Bunyi’an 2025 masih akan berlanjut hingga Sabtu, 26 Juli. Masyarakat Palembang dan sekitarnya diajak hadir dan menikmati semarak Parade Bunyi’an tersebut.