Palembang, UpdateKini – Komunitas Seniman Tari (KASTA) Sumsel bersama Pemerintah Kota Palembang akan menggelar peringatan Hari Tari Dunia pada 29 April 2025 di Lawang Borotan, Benteng Kuto Besak. Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk penghormatan kepada seniwati legendaris Palembang, Cek Ya Lena.
Acara yang dimulai pukul 14.00 hingga 17.00 dan berlanjut pada malam hari pukul 19.30 hingga 21.00 ini akan menghadirkan penampilan dari berbagai sanggar tari, pelajar SD hingga SMA, serta lagu-lagu karya Nungcik Alidin. Puncaknya, tari Pelimbangan karya Cek Ya Lena akan ditampilkan secara massal dengan iringan live dari kelompok musik tradisional Rejung Pesirah.
Tahun ini, peringatan Hari Tari Dunia mengambil lokasi bersejarah, yaitu Lawang Borotan, pintu belakang Benteng Kuto Besak yang dahulu dilalui Sultan Mahmud Badaruddin II saat diasingkan ke Ternate oleh Belanda pada 4 Juli 1821. Lawang Borotan telah dijadikan destinasi wisata sejarah dan budaya oleh Pemerintah Kota Palembang sejak 2017, dan secara resmi dilaunching kembali oleh Pj Wali Kota A Damenta pada Oktober 2024.
Cek Ya Lena, yang memiliki nama asli Ernawati, adalah seniwati multitalenta asal Surabaya yang dikenal sebagai pencipta tari, penyanyi keroncong, dan aktris sandiwara. Ia dikenal luas di Palembang terutama lewat program TVRI Sumsel “Lenggang Palembang” pada era 1980-90-an. Setelah menikah dengan seniman Palembang Nungcik Alidin pada 1953, keduanya membentuk kelompok sandiwara “Nilawati” dan aktif berkesenian di wilayah Sumatera Bagian Selatan.
Meski berdarah Belanda-Jawa, Cek Ya Lena memilih untuk mengabdikan hidupnya pada kesenian Palembang, bahkan menolak tawaran pulang ke Belanda demi tetap bersama suaminya dan berkarya di tanah Sriwijaya.
Beberapa karya tari terkenalnya antara lain Melati Karangan, Tenun Songket, Pelimbangan, Gadis Turun Mandi, dan Panca, yang menjadi warisan penting dalam seni budaya Melayu Palembang.
Peringatan ini turut didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel serta Bank Sumsel Babel, sebagai bentuk pelestarian dan penghargaan terhadap seniman daerah yang telah memberikan kontribusi besar terhadap identitas budaya lokal. (*)