Jakarta, UpdateKini – PT PLN (Persero) mencetak tonggak penting dalam sejarah perjalanannya. Di tengah dinamika global dan transisi energi yang menantang, perusahaan listrik pelat merah ini justru berhasil memperkuat kapasitas keuangan dan mencatatkan performa terbaik sepanjang 2024. Minggu (22/6/2025)
Dua indikator utama kesehatan keuangan PLN menunjukkan hasil yang mengesankan. Debt to Equity Ratio (DER) menurun menjadi 38,02%, sementara Consolidated Interest Coverage Ratio (CICR) meningkat signifikan menjadi 3,71 kali. Pencapaian ini mencerminkan keberhasilan strategi efisiensi dan pengelolaan utang yang dijalankan secara konsisten.
“Ini bukan sekadar angka. Ini adalah hasil nyata dari transformasi mendasar yang kami lakukan. Keuangan yang sehat adalah fondasi kami untuk membangun sistem kelistrikan nasional yang andal, tangguh, dan berkelanjutan,” ungkap Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.
Tak hanya di atas kertas, kekuatan keuangan PLN juga terlihat dari arus kas operasional positif yang mencapai Rp75,4 triliun, dengan saldo kas akhir tumbuh 20,6% menjadi Rp61,4 triliun. Ini tak lepas dari implementasi program-program strategis seperti Cash War Room (CWR), spend control tower, centralized payment, dan centralized planning yang menjadikan setiap pengambilan keputusan lebih efisien dan terukur.
Dengan sistem centralized payment, PLN bahkan mampu mempercepat proses pembayaran sebelum jatuh tempo, memperkuat reputasi sekaligus daya saingnya di industri energi.
Kinerja usaha pun mencetak rekor baru. Untuk pertama kalinya dalam sejarah perusahaan, pendapatan PLN menembus angka Rp545,4 triliun, yang turut mendorong laba usaha tumbuh 28,4% menjadi Rp60,6 triliun. Laba bersih perusahaan juga melonjak ke angka Rp17,7 triliun.
Kontribusi nyata dari transformasi digital, efisiensi operasional, serta penguatan tata kelola perusahaan turut membawa operating margin PLN naik ke 11,1%. Total aset juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,09% menjadi Rp1.772,4 triliun.
“Transformasi yang kami jalankan bukan hanya soal teknologi dan sistem, tapi juga budaya kerja. PLN hari ini adalah perusahaan energi yang siap bersaing secara global,” tegas Darmawan.
Ia menambahkan, keberhasilan ini tidak mungkin tercapai tanpa dukungan penuh dari Pemerintah, khususnya di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang terus memperkuat infrastruktur energi nasional dan menciptakan iklim fiskal yang stabil.
“Dukungan Pemerintah adalah katalis utama bagi PLN untuk bergerak lebih cepat, memperkuat fondasi keuangan, dan mewujudkan swasembada energi yang inklusif serta berkelanjutan,” pungkas Darmawan.
PLN Menuju Masa Depan Energi yang Tangguh dan Berkelas Dunia
Langkah-langkah inspiratif yang diambil PLN menunjukkan bahwa BUMN ini tidak hanya berupaya bertahan, tetapi bertransformasi untuk menjadi pemimpin dalam penyediaan solusi energi modern. Di bawah payung Transformasi 2.0, PLN berkomitmen menjadi perusahaan energi nasional yang masuk dalam Top 500 Global Company, serta menjadi mitra utama pelanggan menuju era Net Zero Emissions (NZE).
Ke depan, PLN tidak hanya mengalirkan listrik, tetapi juga harapan akan masa depan energi Indonesia yang lebih cerah dan berkelanjutan.