Palembang, UpdateKini – Nama Manchester City kini identik dengan kekuatan besar di sepak bola dunia. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa klub ini berawal dari sesuatu yang sangat sederhana: sebuah gereja kecil di kawasan Gorton, Manchester, pada tahun 1880.
Awalnya bernama St. Mark’s (West Gorton), klub ini berganti nama menjadi Ardwick AFC pada 1887, sebelum akhirnya resmi dikenal sebagai Manchester City Football Club pada 1894. Dari situlah perjalanan panjang penuh pasang surut dimulai.
Kejayaan Awal dan Pasang Surut
City meraih trofi besar pertama pada 1904 dengan menjuarai FA Cup. Era keemasan sempat hadir lagi di 1960-an, dengan gelar Liga Inggris 1968, FA Cup 1969, hingga Piala Winners 1970.
Namun, nasib buruk menghantui. Klub sempat terpuruk hingga terdegradasi ke Divisi 3 pada 1998, sebuah titik terendah yang nyaris membuat mereka tenggelam dari peta sepak bola Inggris.
Era Sheikh Mansour dan Transformasi
Segalanya berubah pada 2008, ketika klub diakuisisi oleh Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan dari Abu Dhabi. Dengan dukungan finansial luar biasa, Manchester City mendatangkan pemain bintang dan membangun skuad super.
Momen paling ikonik hadir pada musim 2011/2012, saat gol menit terakhir Sergio Agüero ke gawang QPR mengantarkan City meraih Premier League pertama di era modern. Gol itu dikenang sebagai salah satu momen paling dramatis dalam sejarah Liga Inggris.
Dominasi Era Guardiola dan Treble Winner
Sejak kedatangan Pep Guardiola pada 2016, City menjadi mesin sepak bola modern. Mereka meraih gelar Premier League beruntun, mencatat rekor poin tertinggi, dan memainkan sepak bola indah berbasis penguasaan bola.
Puncaknya terjadi pada musim 2022/2023, ketika City mencatat sejarah dengan meraih treble winner: Liga Inggris, FA Cup, dan Liga Champions dalam satu musim. Keberhasilan ini mengukuhkan City sebagai salah satu klub terbaik dunia.
Manchester City adalah bukti bahwa perjalanan panjang penuh jatuh bangun bisa berakhir dengan kejayaan besar. Kini, setiap kali Derby Manchester digelar, sejarah panjang itu menjadi saksi bagaimana City bertransformasi menjadi penguasa baru sepak bola Inggris.
